Latar Belakang Transformasi Perguruan Tinggi menjadi Entrepreneurial University
Dalam era Revolusi Industri 4.0 dan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), perguruan tinggi menghadapi tekanan besar untuk beradaptasi dan bertransformasi. Selama 30 tahun terakhir, terjadi perubahan signifikan dalam peran universitas yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga sebagai institusi yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi (Berbegal-Mirabent & Ribeiro-Soriano, 2015; Ventura et al., 2023). Konsep Entrepreneurial University muncul sebagai respons terhadap perubahan ini, di mana universitas tidak hanya mencetak lulusan yang siap kerja, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan kewirausahaan untuk menciptakan peluang bisnis dan inovasi (Feola et al., 2021).
Model Triple Helix yang dikembangkan oleh Etzkowitz menjadi dasar utama konsep ini. Model ini menekankan hubungan erat antara universitas, industri, dan pemerintah untuk mendukung inovasi dan pembangunan ekonomi (Etzkowitz, 2004, 2016). Transformasi ini menuntut perubahan dalam metode pembelajaran, di mana mahasiswa tidak hanya menerima teori, tetapi juga dilibatkan dalam aktivitas kewirausahaan yang menghubungkan mereka dengan dunia industri (Kliewe & Baaken, 2019). Perguruan tinggi juga didorong untuk menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi, baik melalui transfer teknologi, inkubator bisnis, maupun kemitraan strategis dengan sektor industri.
Faktor internal dan eksternal turut mempengaruhi transformasi ini. Secara internal, universitas perlu beradaptasi dengan tren global dan menerapkan budaya serta praktik kewirausahaan dalam sistem akademiknya (Etzkowitz, 2004). Sementara secara eksternal, dukungan pemerintah menjadi faktor penting dalam mendorong universitas untuk berperan sebagai motor penggerak ekonomi berbasis pengetahuan (Audretsch, 2014; Guerrero et al., 2015, 2016). Dengan demikian, universitas semakin dipandang sebagai institusi yang tidak hanya menghasilkan lulusan berkompeten tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial (Ferreira et al., 2018).
Konsep dan Definisi Entrepreneurial University
Entrepreneurial University merupakan konsep yang menggambarkan universitas yang tidak hanya berfokus pada pengajaran dan penelitian, tetapi juga secara aktif terlibat dalam inovasi dan pembangunan ekonomi. Meskipun tidak ada satu definisi yang disepakati secara universal, berbagai literatur menunjukkan bahwa Entrepreneurial University memiliki karakteristik seperti keterlibatan erat dengan industri dan pemerintah, sumber pendanaan yang beragam, serta mendorong aktivitas kewirausahaan di seluruh elemen universitas, termasuk dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.
Konsep ini mulai berkembang sejak tahun 1980-an dan mendapatkan perhatian luas melalui studi tentang Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Stanford University, yang menjadi pelopor dalam menghubungkan penelitian akademik dengan pengembangan industri (Etzkowitz, 1983, 1998). Model Triple Helix yang diperkenalkan oleh Etzkowitz menekankan pentingnya kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah dalam menciptakan inovasi yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial (Erosa, 2012). Dalam praktiknya, universitas yang mengadopsi konsep ini membangun inkubator bisnis, mendukung startup yang berbasis riset, serta menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya (Alexander & Evgeniy, 2012).
Beberapa definisi utama mengenai Entrepreneurial University di antaranya adalah:
- Etzkowitz (1983) mendefinisikan universitas ini sebagai institusi yang mencari sumber pendanaan baru melalui paten, penelitian berbasis kontrak, dan kemitraan industri.
- Chrisman et al. (1995) menekankan pada penciptaan bisnis baru oleh civitas akademika.
- Guerrero & Urbano (2011) menyatakan bahwa Entrepreneurial University adalah katalisator bagi pembangunan ekonomi dan sosial.
- Cunningham & Menter (2021) melihat universitas ini sebagai aktor utama dalam ekosistem inovasi regional yang mendukung kewirausahaan berbasis teknologi tinggi.
Secara umum, Entrepreneurial University merupakan institusi yang tidak hanya berfokus pada penciptaan dan penyebaran pengetahuan, tetapi juga memiliki peran aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan solusi bagi tantangan sosial. Universitas ini mengadopsi pendekatan proaktif dalam mencari peluang inovasi, menyeimbangkan aktivitas akademis dengan kewirausahaan, serta membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi dinamika dunia kerja yang semakin kompleks dan kompetitif (Bizri et al., 2019; Feola et al., 2021).
Kesimpulannya, transformasi perguruan tinggi menjadi Entrepreneurial University merupakan respons terhadap dinamika perubahan global yang menuntut inovasi dan adaptasi dalam pendidikan tinggi. Dengan mengadopsi model Triple Helix, universitas berperan aktif dalam kolaborasi dengan industri dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang mendukung inovasi, transfer teknologi, dan pertumbuhan ekonomi. Perguruan tinggi yang menerapkan konsep ini tidak hanya mencetak lulusan berkompeten tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi pelaku usaha dan inovator yang mampu menghadapi tantangan sosial serta ekonomi. Dengan demikian, Entrepreneurial University menjadi motor penggerak dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kewirausahaan, yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun global.